Sabtu, 16 Maret 2019

Merasa Gagal? Ikuti Jejak Pensil, Yuk!

Merasa Gagal? Ikuti Jejak Pensil, Yuk!- Berhasil menggapai cita adalah keinginan setiap orang. Berbagai daya upaya rela dilakukan demi tercapainya sang cita. Namun sayangnya, dalam hidup tak semua dapat berjalan mulus. Seringkali kerikil kecil datang menghampiri. Yap, kegagalan. Kegagalan adalah manisan dari setiap semua kepahitan hidup. Sejatinya memang pahit, tetapi jika diteliti ulang sebenarnya ia adalah manisan yang sedang berkamuflase.


Kegagalan tak jarang membuat kita jatuh. Jatuh hingga tak ingin bangkit lagi. Jangankan untuk bangkit, untuk menatap aspal di depan mata pun rasanya sudah rendah diri. Di saat seperti ini, kita butuh asupan energi lebih untuk membangkitkan diri. Salah satunya yaitu, motivasi. Yap, motivasi sangat berperan penting di saat situasi seperti ini. Dari motivasi, kita bisa belajar untuk melihat dan menyadari segala seluk beluk kehidupan lebih luas lagi. Tidak hanya berpikir dari satu sisi, tapi juga dari sisi yang lainnya. Berusaha sabar dan mengambil hikmah di setiap peristiwa hidup.


Memotivasi diri tidak hanya dengan cara membaca banyak kata-kata motivasi dari internet ataupun media sosial. Motivasi juga bisa kita dapatkan dengan mengamati barang atau benda di sekitar kita. Seperti pensil misalnya. Sebuah pensil memang terlihat biasa-biasa saja. Sebuah benda yang terbuat dari kayu yang berisi batangan hitam. Dirinya hanya dibutuhkan untuk pekerjaan-pekerjaan kecil, seperti menulis dan menggambar. Pekerjaan sepele yang mungkin tidak begitu dilirik orang. Jarang sekali ada orang yang begitu meneliti detail tentang keberadaan benda di sekitarnya.

Kembali ke pensil. Dalam dunia pendidikan, pensil ikut ambil peran sebagai media alat untuk menulis materi-materi pembelajaran yang didapat di bangku sekolah. Namun adakalanya, pensil juga memiliki peran lain dalam kehidupan kita. Yaitu, sebagai motivator kita. Hah? Pensil? Motivator? Kok bisa? Yap, bisa. Dalam garis hidupnya pensil mengajarkan kepada kita tentang beberapa hal ini :

1. Sebelum dapat bermanfaat untuk banyak orang, ia perlu diraut terlebih dahulu



Pensil yang tumpul harus diraut terlebih dahulu agar menjadi runcing. Karena kalau tidak runcing pensil itu pasti akan tidak enak untuk digunakan, baik untuk menulis maupun untuk menggambar. Ia melalui proses peruncingan terlebih dahulu sebelum dapat bermanfaat untuk orang lain.

2. Nikmati saja prosesmu, karena itu memanglah alur menuju keberhasilanmu



Terkadang proses memang menyakitkan. Bisa membuat kita jatuh terpuruk, sampai tak ingin bangkit lagi. Tetapi, proses memanglah begitu, nikmati saja prosesmu. Jika diibaratkan, ia itu seperti jamu yang memiliki banyak khasiat. Tak seperti sirup. Sirup memang manis, tapi tak selamanya manisnya dapat selalu terasa dalam lidah kita. Bahkan ia dapat menjadi penyakit jika kita mengonsumsinya dengan berlebihan.

3. Penampilan luar, bukanlah yang utama



Penampilan diri bukanlah yang utama. Penampilan diri bukanlah sebaik-baik aspek yang dijadikan acuan untuk menilai seseorang. Bagian yang terpenting dari sebuah pensil adalah bagian dalamnya, bukan luarnya. Sebuah pensil akan percuma jika bagus luarnya, tapi tidak dengan dalamnya. Begitu pun manusia. Yang terpenting adalah agama, dan akhlak yang baik. Bukan hiasan kosmetik yang melekat pada sisi-sisi wajahmu. Menilai orang pun janganlah hanya melihatnya dari luarnya saja. Kenali dirinya dengan menjadi temannya, bukan karena ‘katanya’.

Nah itu dia pembahasan kita kali ini. Jangan lupa, untuk tetap giat mengembangkan potensi diri semaksimal mungkin, agar kelak cita kita dapat tercapai dan juga agar kita dapat menjadi manusia yang bermanfaat. Aamiin.

Sekian catatan Kak Lut hari ini.^-^
Semoga bermanfaat dan Selamat menjelajah kata. :)

*Catatan :
Tulisan ini termotivasi dari video motivasi "Belajar dari Pensil" karya @INC Studio 😊

Label: ,

10 Komentar:

Pada 16 Maret 2019 pukul 15.04 , Blogger Miyuki mengatakan...

Mantap, dapat ilmu baru saya 😂😂

 
Pada 16 Maret 2019 pukul 15.10 , Blogger Unknown mengatakan...

💛✨

 
Pada 16 Maret 2019 pukul 15.14 , Blogger Alfanita_nurm mengatakan...

Nice, jd termotivasi 👍

 
Pada 16 Maret 2019 pukul 15.56 , Blogger Nurfadila Jufri mengatakan...

Mantap, nambah wawasan

 
Pada 16 Maret 2019 pukul 16.41 , Blogger Tulisan Rahmi mengatakan...

Bagus ilmunya.. Kadang motivasi hadir dri hal2 terdekat kita.. Keren nih..

 
Pada 16 Maret 2019 pukul 17.16 , Blogger Fayna Faradiena mengatakan...

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

 
Pada 16 Maret 2019 pukul 17.18 , Blogger Fayna Faradiena mengatakan...

Aku suka konsepnya. Totally unique! Menganalogikan pensil sebagai taktik untuk bangkit menggapai cita. Ringan dibaca meskipun kontennya cukup berat because talking about motivation it's not as easy like what we think, but you made it, great!

 
Pada 16 Maret 2019 pukul 17.45 , Blogger Ulfah Aulia mengatakan...

Wih materinya mantap... Lanjutkan kak.. Semangat 😊

 
Pada 16 Maret 2019 pukul 17.46 , Blogger Hijrah Nesia mengatakan...

Keren kak tulisannya 😊
Jadi termotivasi ole kata-kata kakak

 
Pada 17 Maret 2019 pukul 09.20 , Anonymous Isnaini Annisa mengatakan...

Termotivasi dari hal-hal kecil yaa, wah perlu dicoba nih...

 

Posting Komentar

Halo! Luthfi di sini! (◍•ᴗ•◍)
Terima kasih telah berkunjung ke blog ini :-)

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda