Merasa Gagal? Ikuti Jejak Pensil, Yuk!
Merasa Gagal? Ikuti Jejak Pensil, Yuk!- Berhasil menggapai cita
adalah keinginan setiap orang. Berbagai daya upaya rela dilakukan demi
tercapainya sang cita. Namun sayangnya, dalam hidup tak semua dapat berjalan
mulus. Seringkali kerikil kecil datang menghampiri. Yap, kegagalan. Kegagalan adalah
manisan dari setiap semua kepahitan hidup. Sejatinya memang pahit, tetapi jika
diteliti ulang sebenarnya ia adalah manisan yang sedang berkamuflase.
Kegagalan tak jarang membuat kita jatuh.
Jatuh hingga tak ingin bangkit lagi. Jangankan untuk bangkit, untuk menatap
aspal di depan mata pun rasanya sudah rendah diri. Di saat seperti ini, kita
butuh asupan energi lebih untuk membangkitkan diri. Salah satunya yaitu,
motivasi. Yap, motivasi sangat berperan penting di saat situasi seperti ini.
Dari motivasi, kita bisa belajar untuk melihat dan menyadari segala seluk beluk
kehidupan lebih luas lagi. Tidak hanya berpikir dari satu sisi, tapi juga dari
sisi yang lainnya. Berusaha sabar dan mengambil hikmah di setiap peristiwa
hidup.
Memotivasi diri tidak hanya dengan cara membaca banyak kata-kata motivasi dari internet ataupun media sosial. Motivasi juga bisa kita dapatkan dengan mengamati barang atau benda di sekitar kita. Seperti pensil misalnya. Sebuah pensil memang terlihat biasa-biasa saja. Sebuah benda yang terbuat dari kayu yang berisi batangan hitam. Dirinya hanya dibutuhkan untuk pekerjaan-pekerjaan kecil, seperti menulis dan menggambar. Pekerjaan sepele yang mungkin tidak begitu dilirik orang. Jarang sekali ada orang yang begitu meneliti detail tentang keberadaan benda di sekitarnya.
Kembali ke pensil. Dalam dunia
pendidikan, pensil ikut ambil peran sebagai media alat untuk menulis
materi-materi pembelajaran yang didapat di bangku sekolah. Namun adakalanya,
pensil juga memiliki peran lain dalam kehidupan kita. Yaitu, sebagai motivator
kita. Hah? Pensil? Motivator? Kok bisa?
Yap, bisa. Dalam garis hidupnya pensil mengajarkan kepada kita tentang beberapa
hal ini :
Pensil yang tumpul harus diraut terlebih
dahulu agar menjadi runcing. Karena kalau tidak runcing pensil itu pasti akan
tidak enak untuk digunakan, baik untuk menulis maupun untuk menggambar. Ia
melalui proses peruncingan terlebih dahulu sebelum dapat bermanfaat untuk orang
lain.
Terkadang proses memang menyakitkan. Bisa
membuat kita jatuh terpuruk, sampai tak ingin bangkit lagi. Tetapi, proses
memanglah begitu, nikmati saja prosesmu. Jika diibaratkan, ia itu seperti jamu
yang memiliki banyak khasiat. Tak seperti sirup. Sirup memang manis, tapi tak
selamanya manisnya dapat selalu terasa dalam lidah kita. Bahkan ia dapat menjadi
penyakit jika kita mengonsumsinya dengan berlebihan.
Penampilan diri bukanlah yang utama.
Penampilan diri bukanlah sebaik-baik aspek yang dijadikan acuan untuk menilai
seseorang. Bagian yang terpenting dari sebuah pensil adalah bagian dalamnya,
bukan luarnya. Sebuah pensil akan percuma jika bagus luarnya, tapi tidak dengan
dalamnya. Begitu pun manusia. Yang terpenting adalah agama, dan akhlak yang
baik. Bukan hiasan kosmetik yang melekat pada sisi-sisi wajahmu. Menilai orang
pun janganlah hanya melihatnya dari luarnya saja. Kenali dirinya dengan menjadi
temannya, bukan karena ‘katanya’.
Nah itu dia pembahasan kita kali ini.
Jangan lupa, untuk tetap giat mengembangkan potensi diri semaksimal mungkin, agar
kelak cita kita dapat tercapai dan juga agar kita dapat menjadi manusia
yang bermanfaat. Aamiin.
Sekian catatan Kak Lut hari ini.^-^
Semoga bermanfaat dan Selamat menjelajah
kata. :)
*Catatan :
Tulisan ini termotivasi dari video motivasi "Belajar dari Pensil" karya @INC Studio 😊
*Catatan :
Tulisan ini termotivasi dari video motivasi "Belajar dari Pensil" karya @INC Studio 😊
Label: Belajar Nulis Artikel, Motivasi
10 Komentar:
Mantap, dapat ilmu baru saya 😂😂
💛✨
Nice, jd termotivasi 👍
Mantap, nambah wawasan
Bagus ilmunya.. Kadang motivasi hadir dri hal2 terdekat kita.. Keren nih..
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Aku suka konsepnya. Totally unique! Menganalogikan pensil sebagai taktik untuk bangkit menggapai cita. Ringan dibaca meskipun kontennya cukup berat because talking about motivation it's not as easy like what we think, but you made it, great!
Wih materinya mantap... Lanjutkan kak.. Semangat 😊
Keren kak tulisannya 😊
Jadi termotivasi ole kata-kata kakak
Termotivasi dari hal-hal kecil yaa, wah perlu dicoba nih...
Posting Komentar
Halo! Luthfi di sini! (◍•ᴗ•◍)
Terima kasih telah berkunjung ke blog ini :-)
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda